Konsulat Jenderal Filipina Mengkritik Kebijakan Pemerintah Hong Kong Atas Wajib Tes Covid-19 Untuk Para PRT Asing. Apa Jawaban Dari Pemerintah Hong Kong?

Konsulat Jenderal Filipina Mengkritik Kebijakan Pemerintah Hong Kong Atas Wajib Tes Covid-19 Untuk Para PRT Asing. Apa Jawaban Dari Pemerintah Hong Kong?

Konsulat Jenderal Filipina di Hong Kong, Raly L. Tejada pada pertemuan dengan Sekretaris Perburuhan dan Kesejahteraan, Dr Law Chi-kwong (羅致光) mempertanyakan keputusan wajib tes Covid-19 untuk pekerja rumah tangga asing yang kedua kalinya dan mengkritik beberapa hal mengenai wajib tes yang telah di jalankan pada awal bulan Mei 2021.  Raly L. Tejada bernyata bahwa semua pekerja rumah tangga asing telah berpartisipasi dengan permintaan tersebut dan telah berhasil menemukan beberapa kasus positif.  Lalu mengapa harus diadakan kedua kalinya?

Law Chi-kwong menjawab bahwa varian baru virus mutasi ganda Covid-19 masa inkubasinya berkisar sekitar 27 hari, maka pemerintah Hong Kong harus memastikan bahwa sama sekali tidak ada penyebaran virus mutasi ganda ini ditengah-tengah masyarakat Hong Kong.

Raly L. Tejada juga mempertanyakan bahwa tidak logis jika hanya meminta para pekerja rumah tangga asing melakukan tes Covid-19 sedangkan tidak ada wajib tes massal untuk para majikan.  Law Chi-kwong menjawab Hong Kong memiliki berjuta-juta majikan termasuk keluarga majikan yang tinggal satu rumah dan dengan kapasitas and kemampuan tes Covid-19 yang ada pada sekarang, pemerintah Hong Kong tidak sanggup melakukan tes massal dengan jumlah orang yang sebanyak itu dalam waktu yang singkat.

Raly L. Tejada juga mengkritik mengenai wajib tes Covid-19 untuk para pekerja rumah tangga asing yang dilakukan pada awal bulan Mei 2021 tidak berjalan dengan baik seperti para pekerja rumah tangga asing harus antri berjam-jam, Law Chi-kwong menjawab berdasarkan pengalaman tersebut akan berusaha meningkatkan efisiensi untuk tes berikutnya.

Ketua Hong Kong Medical Association bagian Komite Penasihat Penyakit Menular, Dr Joseph Tsang Kay-yan (曾祈殷) berkomentar bahwa wajib tes kedua kali ini diperlukan karena kemungkinan ada kasus yang tidak terdeteksi atau masih belum terdapat gejala sewaktu wajib tes Covid-19 pertama.  Apakah akan ada wajib tes untuk pekerja rumah tangga asing yang ketiga kali?  Hal ini tergantung apakah masih terdapat kasus positif pada wajib tes yang kedua kalinya.

Dr Joseph Tsang juga menyatakan bahwa kebijakan tersebut bukan sebuah diskriminasi, karena golongan pekerja rumah tangga asing bukan golongan pertama yang diminta untuk melakukan wajib tes massal.  Seperti contohnya sektor pembangunan Hong Kong, seluruh karyawannya sampai saat ini masih menjalankan wajib tes Covid-19 rutin setiap 2 minggu sekali.

42% Anggota Kamar Dagang Amerika Serikat Rencana M...
Hong Kong Observatory Mengeluarkan Peringatan Cuac...