Tahukah Anda? Bahasa Penduduk Lokal Hong Kong Adalah Bahasa Yang Paling Sulit Dikuasai Di Dunia

Tahukah Anda? Bahasa Penduduk Lokal Hong Kong Adalah Bahasa Yang Paling Sulit Dikuasai Di Dunia

Bagi orang asing yang tinggal di Hong Kong pasti merasakan belajar bahasa Kantonis atau yang lebih tepatnya Bahasa Yue 粵語 [yut6 yu5] itu adalah hal yang sangat sulit, maka tidak heran orang asing yang meskipun lama sekali tinggal di Hong Kong tetap tidak dapat menguasai nada bahasa Yue yang tepat seperti orang lokal.

Bahasa Chinese adalah salah satu bahasa paling sulit dipelajari di dunia

Banyak sekali ahli-ahli bahasa di dunia beranggapan bahwa Bahasa Chinese Mandarin dan Yue (Kantonis) termasuk dalam kategori ke-5 sebagai bahasa yang paling sulit dikuasai oleh orang-orang yang bahasa ibunya adalah bahasa Inggris.

Bahasa katergori ke-1 (Bahasa-bahasa paling mudah dikuasai): Afrika Selatan, Denmark, Perancis, Italia, Norwegia, Portugis, Rumania, Spanyol dan Swedia.

Bahasa kategori ke-2 (Bahasa yang mudah dikuasai): Jerman.

Bahasa kategori ke-3 (Bahasa yang tidak mudah dikuasai, tetapi juga tidak sulit)Indonesia, Melayu, Swahili.

Bahasa kategori ke-4 (Bahasa yang sulit dikuasai)Albania, Amharik, Armenia, Azerbaijan, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Kroasia, Ceko, Estonia, Finlandia, Georgia, Yanani, Ibrani, India, Hungaria, Islandia, Khmer, Lao, Latvia, Lituania, Makedonia, Mongolia, Pashto, Nepal, Persia, Tajik, Polandia, Rusia, Serbia, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Tagalog, Thai, Turki, Ukraina, Urdu, Uzbek, Vietnam, Xhosa, Zulu.

Bahasa kategori ke-5 (Bahasa-bahasa yang paling sulit dikuasai): Arab, Chinese Yue, Chinese Mandarin, Jepang, Korea.

Beberapa faktor membuat bahasa Kantonis / Yue terutama yang digunakan di wilayah Hong Kong menjadi bahasa Chinese yang paling sulit dikuasai

Ada beberapa faktor membuat bahasa Kantonis / Yue yang digunakan penduduk Hong Kong menjadi bahasa Chinese yang paling sulit dikuasai:

1. Penduduk Hong Kong masih menggunakan Aksara Han Tradisional

Negara Tiongkok mulai menyederhanakan karakter Chinese dari Aksara Han Tradisional / Traditional Chinese 繁體字 [faan4 tai2 ji6] menjadi Aksara Han Sederhana / Simplified Chinese 簡體字 / 简体字 [gaan2 tai2 ji6] pada tahun 1956.  Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat para petani di Tiongkok untuk belajar menulis.  Pada waktu itu Hong Kong masih ada di bawah penjajahan Kerajaan Britania Raya, maka sampai saat ini penduduk lokal Hong Kong masih menggunakan Aksara Han Tradisional yang jauh lebih sulit untuk dipelajari daripada Aksara Han Sederhana.

2. Bahasa Kantonis / Yue memiliki nada terbanyak dibandingkan dengan bahasa-bahasa Chinese lainnya

Penduduk Taiwan dan Daratan Tiongkok pada umumnya menggunakan bahasa Mandarin untuk percakapan sehari-hari yang hanya memiliki 4 nada, sedangkan bahasa Kantonis / Yue yang digunakan penduduk Hong Kong memiliki 9 nada.  Tidak hanya itu, berbeda dengan bahasa Mandarin, bahasa Kantonis / Yue yang digunakan dalam percakapan dan tulisan dapat dikatakan seperti 2 bahasa yang berbeda.  Oleh sebab itu banyak orang asing sangat kagum dengan kemampuan orang lokal Hong Kong atau penduduk daerah Guangdong karena otak mereka dapat menguasai sebuah bahasa yang sangat berbeda antara berdialog dengan tulisan. Contohnya seperti kalimat yang artinya "Dekat rumah Siu Ming ada sebuah lapangan sepak bola yang sangat besar dan bagus":

  • Bahasa Yue dalam tulisan: 小明的家附近有一個非常大而又美麗的球場 [siu2 ming4 dik1 ga1 fu6 gan6 yau5 yat1 go3 fei1 seung4 daai6 yi4 yau6 mei5 lai6 dik1 kau4 cheung4].
  • Bahasa Yue untuk berdialog (formal): 小明屋企附近有個又好大又好靚既球場 [siu2 ming4 uk1 kei2 fu6 gan6 yau5 go3 yau6 hou2 daai6 yau6 hou2 leng3 gei3 kau4 cheung4].

3. Tidak memiliki standar tulisan untuk bahasa Kantonis / Yue dalam dialog

Dalam bahasa Yue yang dipergunakan dalam percakapan sehari-hari sebenarnya tidak memiliki tulisan yang telah terstandarisasi, maka bagi orang asing yang mempelajari bahasa Kantonis / Yue dalam tulisan sekaligus dialog merupakan hal yang sangat sulit.  Contoh seperti bahasa Yue dalam dialog 啲餸好好食 [di1 sung3 hou2 hou2 sik6], sebenarnya "啲 [di1]" bukan sebuah tulisan formal, namun diciptakan untuk referensi bunyi kata tersebut.  Bunyi kata untuk dialog ini karena mirip dengan kata formal 的 "[dik1]", maka mereka memodifikasi kata ini dan terciptalah tulisan "啲 [di1]" untuk menyerupai bunyai ini, meskipun kata ini sebenarnya tidak boleh dipergunakan sebagai tulisan resmi.

4. Budaya industri musik atau perfilmanan Hong Kong tidak mendukung bahasa Kantonis / Yue

Sebagian besar lagu-lagu Kantonis / Yue di Hong Kong menggunakan bahasa Yue dalam tulisan untuk mengarang lagu kemudian dinyanyikan, maka bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Kantonis / Yue untuk berdialog dapat dikatakan mereka tidak dapat belajar melalui lagu-lagu Kantonis / Yue Hong Kong.

Perfilman dan drama televisi Hong Kong meskipun menggunakan bahasa Yue untuk berdialog, tetapi subtitle yang digunakan tetap menggunakan tulisan formal.

5. Bahasa Kantonis / Yue terlalu banyak alirannya

Bagi yang telah menguasai bahasa Kantonis / Yue pasti memperhatikan bahwa bahasa Kantonis / Yue yang digunakan di setiap kota di Tiongkok termasuk Hong Kong memiliki logat yang berbeda-beda.  Oleh sebab itu muncul beberapa aliran yang memperdebatkan logat manakah yang harus menjadi standar bahasa Yue ini.  Bahkan di kota Hong Kong sendiri terbagi menjadi beberapa golongan seperti 懶音派 [laan5 yam1 paai3] yang menggunakan logat yang lebih santai untuk lidah dan 正音派 [jing3 yam1 paai3] yang menggunakan logat yang lebih kuno.  Contohnya seperti kata 你 yang artinya "kamu / anda" jika dibacakan oleh 懶音派 [laan5 yam1 paai3] akan menjadi [lei5], tetapi kalau dibacakan oleh 正音派 [jing3 yam1 paai3] akan menjadi [nei5].

6. Tidak memiliki standar dalam bahan pelajaran bahasa Kantonis / Yue

Di dalam masyarakat sebenarnya banyak terdapat buku atau pelajaran yang mengajarkan bahasa Kantonis atau lebih tepatnya bahasa Yue.  Sistem yang digunakan dalam pengajaran bahasa Yue pun barangkali lebih dari 10, seperti Jyutping 粵拼 [yut6 ping3], Yale Romanization 耶魯拼音 [ye4 lou5 ping3 yam1], S.L. Wong Phonetic 黃錫凌式音標 [wong4 sek3 ling4 sik1 yam1 biu1], Sidney Lau Romanisation 劉錫祥拼音 [lau4 sek3 cheung4 ping3 yam1] dan sebagainya.

7. Penduduk Hong Kong lokal tidak pernah memiliki pelajaran khusus bahasa Kantonis / Yue

Sekolah di Hong Kong tidak memiliki pelajaran khusus bahasa Kantonis / Yue.  Pelajaran bahasa Chinese yang diajarkan di sekolah hanyalah bahasa Kantonis / Yue yang digunakan untuk tulisan formal.  Dapat dikatakan hampir semua penduduk lokal Hong Kong belajar bahasa Kantonis / Yue secara memori atau kebiasaan menggunakan bahasa tersebut sejak kecil.


Tahukah Anda? Generasi Pertama Peak Tower Hong Kon...
Tahukah Anda? Sebanyak 83% Pekerja Rumah Tangga As...