Tahukah Anda? Queen Mary Hospital Pernah Menjadi Rumah Sakit Terbesar Di Asia

20220102-07252320220102-tahukahanda-01

Ada sebuah gedung rumah sakit di daerah Pok Fu Lam, Hong Kong yang memiliki gedung tertinggi di antara semua rumah sakit di Asia.  Rumah sakit tersebut adalah Queen Mary Hospital 瑪麗醫院 (ma5 lai6 yi1 yun2) di 102 Pok Fu Lam Road.

Sejarah Queen Mary Hospital

Pada tahun 1929, Gubernur Hong Kong ke-17, Sir Cecil Clementi ingin memperbaiki fasilitas kesehatan di Hong Kong, maka ia mengumumkan akan membangun sebuah rumah sakit yang lebih besar dari rumah sakit yang telah ada di Hong Kong pada waktu itu dan memutuskan membangun rumah sakit di sebuah lahan di sekitar Pok Fu Lam Road dan Sasson Road.  Rumah sakit tersebut mulai dibangun pada tahun 1933, tetapi mengalami kekurangan dana dan pembukaan tertunda sampai pada tanggal 13 April 1937 baru mulai beroperasi.

Pada waktu itu Queen Mary Hospital adalah rumah sakit terbesar di wilayah Timur Jauh.  Nama rumah sakit tersebut berasal dari nama Ratu Mary of Teck (Victoria Mary Augusta Louise Olga Pauline Claudine Agnes) yaitu istri dari Raja George V (George Frederick Ernest Albert) dari Britania Raya.

Rumah sakit tersebut juga pernah dijadikan rumah sakit tentara Jepang sewaktu Hong Kong menjadi jajahan negara Jepang pada masa Perang Dunia Ke dua.  Pada tanggal 1 Oktober 1945 rumah sakit tersebut mulai beroperasi kembali setelah Jepang mengembalikan kedaulatan Hong Kong kepada Britania Raya.

Queen Mary Hospital sekitar tahun 1937.
Queen Mary Hospital pada tahun 1946. [Foto: Andrew Plumbly]

Gedung Queen Mary Hospital sebelum tahun 2008 adalah gedung rumah sakit tertinggi di Asia

Sebelum rumah sakit Hong Kong Sanatorium and Hospital 養和醫院 (yeung5 wo4 yi1 yun2) menyelesaikan renovasi pada gedung Li Shu Pui 李樹培院 pada tahun 2008, Queen Mary Hospital Blok K yang didirikan pada tahun 1980 adalah gedung rumah sakit tertinggi di wilayah Asia dan kedua di seluruh dunia dengan tinggi 137m (28 lantai).

26 Kasus Positif Impor Covid-19 Di Hong Kong Pada ...
Jadwal Sekitar 1500 PRT Filipina Ke Hong Kong Tert...