Pihak Kepolisian Hong Kong pada tanggal 21 Juni 2021 menyatakan bahwa pada operasi minggu lalu telah menangkap sebanyak 14 orang dari sebuah kelompok penipuan yang terkait pencucian uang dengan cara penipuan asmara melalui online.Kelompok tersebut termasuk 1 kepala dan 3 anggota inti.

Serong pria berusia 57 tahun pada tanggal 15 Juni 2021 sekitar pukul 12.03 melompat dari atap gedung Wing On Building, 22 Tai Ho Road, Tsuen Wan.  Sewaktu pihak Kepolisian tiba di lokasi, ditemukan selembar catatan pertemuan dengan pihak Kepolisian pada tanggal 14 Juni 2021 sekitar pukul 20.00.

Akhir-akhir ini mendapat beberapa laporan dari para majikan di beberapa forum online Hong Kong bahwa pihak Kepolisian mendatangi rumah mereka dan menangkap pekerja rumah tangga yang bekerja di rumah mereka dengan alasan mereka terkait dengan kasus "Money laundering" yaitu pencucian uang.

Pada tanggal 14 Juni 2021 sekitar pukul 03.40 pihak Kepolisian Hong Kong menerima sebuah laporan bahwa seorang pria ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah podium di Tmtplaza Tuen Mun.  Pria tersebut dinyatakan telah meninggal sewaktu petugas medis tiba di lokasi.

Pihak Kepolisian Hong Kong telah menolak permintaan kelompok politik Hong Kong Alliance (香港支聯會) untuk mengadakan pertemuan akbar di Victoria Park, Causeway Bay pada tanggal 4 Juni 2021 dengan alasan pertemuan tersebut akan membahayakan jiwa dan kesehatan masyarakat.  Kebijakan tersebut disetujui oleh panitia banding dari Hong Kong Court of Final Appeal dengan menolak permintaan naik banding dari pihak Hong Kong Alliance.

Pihak Kepolisian Hong Kong pada tanggal 29 Mei 2021 pukul 20.23 mendapatkan sebuah laporan bahwa seorang laki-laki jatuh dari Wing Fok Centre Block 2, Fanling.  Kemudian pihak Kepolisian tiba di lokasi dan menemukan seorang pria berusia 62 tahun meninggal akibat jatuh dari gedung tersebut dan juga menemukan pria lain berusia 88 tahun meninggal pada sebuah unit di gedung yang sama.

Pihak District Anti Triad Squad (DATS) bagian Western District dari Kepolisian Hong Kong pada tanggal 28 Mei 2021 melakukan operasi untuk memberantas perjudian ilegal di berbagai distrik di Hong Kong.

Pihak Kepolisian Hong Kong pada tanggal 25 Mei 2021 pukul 11.37 menerima sebuah laporan dari seorang wanita berusia 21 tahun bahwa dia sedang berada di depan rumah teman laki-lakinya yang terletak di Mun Shun House, Mun Tung Estate, Tung Chung dan tidak ada tanggapan sewaktu dia mengetuk pintu.  Wanita tersebut juga menceritakan bahwa teman laki-laki tersebut beberapa hari ini tidak dapat dihubungi dan pernah menceritakan kepadanya bahwa sempat punya pemikiran untuk bunuh diri.  Sewaktu pihak Kepolisian tiba di lokasi dan membuka paksa pintu unit tersebut, ditemukan seorang pria dan seorang wanita telah meninggal.

Berdasarkan informasi dari pihak Kepolisian Hong Kong pada tahun 2020 terdapat 2095 kasus perampokan dan 60% di antaranya adalah perampokan yang terjadi di rumah.  Pada awal tahun 2021 kasus perampokan rumah terlihat meningkat.  Pada tanggal 23 April 2021 sekitar pukul 01.00 seorang perampok masuk ke sebuah unit apartement di Heng Kong House, Heng On Estate daerah Sha Tin yang hanya dihuni oleh seorang wanita.  Setelah kejadian ini pihak Kepolisian menemukan depan pintu rumah wanita tersebut terdapat sebuah tanda yang dicurigai adalah sebuah tanda dari rekan perampok tersebut.

Tim Special Duties Squad (VICE), Special Task Force (STF) dan Police Tactical Unit (PTU) dari pihak Kepolisian Hong Kong area Central melakukan razia di kawasan Central pada tanggal 25 April 2021 sekitar pukul 08.30.  Dalam operasi tersebut pihak Kepolisian berhasil menangkap 11 wanita asing warganegara Filipina dengan usia antara 30 tahun sampai 56 tahun dengan status sebagai pekerja rumah tangga asing di Hong Kong.

Seorang nenek berusia 90 tahun di Hong Kong menerima sebuah telepon dari Daratan China yang mengaku dirinya sebagai pihak Kepolisian China dan meminta nenek tersebut untuk mentransfer uang 11 kali dalam 5 bulan dengan total jumlah sebesar HK$250,000,000 dengan alasan mereka harus memeriksa uang tersebut apakah terkait dengan uang gelap.  Kasus tersebut telah memecahkan rekor jumlah uang terbesar dalam kasus penipuan telepon yang terjadi di Hong Kong.

Pihak Kepolisian Hong Kong menghimbau masyarakat Hong Kong untuk segera menghubungi mereka di nomor telepon 36610331 / 98860060 atau e-mail This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it., jika menemukan atau mempunyai informasi orang-orang yang dilaporkan hilang di bawah ini.

Kepolisan Hong Kong membuat sebuah iklan dengan panjang 15 menit yang diperankan oleh 600 polisi dari 15 unit termasuk Kepala Kepolisian, Chris Tang Ping-keung (鄧炳強), Wakil Kepala Kepolisian bagian Operations, Raymond Siu Chak-yee (蕭澤頤), Special Duties Unit (SDU), Counter Terrorism Response Unit (CTRU), Aiport Strikers, Railway Response Team (RRT) dan lainnya.

Pertama kali terjadi di Hong Kong seorang pria positif Covid-19 melarikan diri dari rumah sakit.  Pria tersebut berusia 63 tahun dengan nomor kasus 7379 melarikan diri dari Queen Elizabeth Hospital pada tanggal 18 Desember 2020 pukul 17.00.  Petugas medis Queen Elizabeth tidak berhasil menemukannya dan telah melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian Hong Kong.

Kepolisian Hong Kong bagian West Kowloon pada tanggal 20 Desember 2020 sekitar pukul 22.00 berhasil menemukan pasien positif Covid-19 bernama 李運強 yang melarikan diri dari Queen Elizabeth Hospital pada tanggal 18 Desember 2020.

Kepolisian Hong Kong (香港警務處) pada tanggal 2 Desember 2020 melakukan sebuah razia dengan kode operasi Sahara (撒哈拉行動) dan menargetkan beberapa gedung di daerah Tsim Sha Tsui untuk memberantas "overystay" dan pekerja gelap seperti Chungking Mansions yang terdapat banyak warga dari Asia Selatan.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor (林鄭月娥) pada sebuah konferensi pers hari ini (1 Desember 2020) menyatakan pemerintah dan pihak Kepolisian Hong Kong bagian perairan akan bersikap keras terhadap pelanggaran peraturan jarak sosial di wilayah perairan Hong Kong seperti pesta di kapal pesiar pribadi.

Sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19, anak-anak dan remaja Hong Kong menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dan mengenal teman-teman baru melalui internet, sehingga sangat mudah terjerat dengan jebakan seksual.  Menurut penelitian dari Kepolisian Hong Kong, kasus pelecehan seksual terhadap remaja dan anak-anak di Hong Kong pada Januari - September 2020 naik sekitar 20%.

Pada tanggal 1 September 2020 ada sebuah kasus seorang pria berusia 55 tahun warga negara Indonesia ditangkap oleh kepolisian Hong Kong karena melakukan perekaman suara dan gambar dan kemudian mengirimkan ke temannya melalui WhatsApp sewaktu pengadilan berlangsung di Pengadilan Tinggi Hong Kong di Admiralty.

Sehubungan dengan adanya kasus berturut-turut pada BMI di Hong Kong yang positif Covid-19, maka Secretary for Labour and Welfare Hong Kong Dr Law Chi-kwong (羅致光) pada sebuah konferensi pers hari ini (7 Agustus 2020) menyatakan bahwa tanggal 8-9 Agustus 2020 Departemen Tenaga Kerja Hong Kong akan mengunjungi tempat-tempat berkumpulnya tenaga kerja asing untuk membagikan pamflet dalam bahasa Filipina, Indonesia dan Thailand untuk mengingatkan para tenaga kerja asing untuk mematuhi peraturan jarak sosial pemerintah.