Tentang Penulis: #28 Pekerjaan Pertama Di Restoran Burger Di Causeway Bay Sebagai Kasir Dan Kadang Cuci WC

Tentang Penulis: #28 Bekerja Di Restoran Burger Di Causeway Bay Sebagai Kasir Dan Kadang Cuci WC

Seperti yang diceritakan di artikel sebelumnya, bahwa kami mengetahui untuk sementara waktu tidak mungkin dapat kembali tinggal di Indonesia dengan status keuangan kami dan tante nomor 2 yang di Indonesia juga mengalami kesulitan dalam hal keuangan pada waktu itu.  Maka ayah saya mulai mencari kerja dan juga saya, karena saya harus mempunyai penghasilan untuk membiayai saya untuk sekolah mulai dari Secondary kelas 4 (sama dengan SMA kelas 1 di Indonesia).

Pekerjaan pertama saya di restoran burger terkenal cabang Yee Wo Street Causeway Bay

Beberapa bulan setelah saya kembali dari Indonesia, kakak sepupu perempuan dari paman pertama di Hong Kong mempunyai seorang kenalan yang menjadi manajer di sebuah restoran burger terkenal di Hong Kong.  Kakak sepupu saya menyuruh saya mencoba bekerja di salah satu cabang restoran tersebut yang terletak di Yee Wo Street, Causeway Bay.  Di situlah saya pertama kali memasuki dunia kerja pada usia saya masih 16 tahun.

Saya bekerja di restoran tersebut selama 1 tahun dengan posisi sebagai seorang kasir pada waktu itu.  Saya bekerja mulai dari pagi jam 08.00 sampai dengan jam 15.00 dengan gaji pada waktu itu HK$15 per jam.  Pekerjaan terlihat sepertinya santai, namun sebenarnya kita harus bergiliran untuk mengepel seluruh area restoran termasuk dapur, kasir dan tempat makan sebanyak 4 kali dalam sehari.

Pada waktu itu restoran tersebut mempekerjakan 2 orang cacat sebagai karyawan kebersihan di area WC.  Jika salah satu dari mereka tidak masuk kerja, maka kami juga harus bergiliran untuk membersihkan WC di restoran tersebut yang terkadang sangat kotor.  Pengunjung-pengunjung di restoran tersebut terkadang membuang air besar tidak pada tempatnya.

Jenis seragam yang saya pakai sewaktu bekerja di restoran burger tahun 1994. [Foto: Iklan McDonald's tahun 1992]

Sebagian besar pengunjung restoran adalah anak-anak sekolah dan orang Jepang

Pada awal tahun 1990an, pekerja rumah tangga dari Indonesia masih sangat sedikit dan di Causeway Bay masih terdapat banyak perusahaan dan pusat perbelanjaan Jepang.  Pada hari biasa sebagian besar pengunjung restoran adalah anak-anak sekolah dan orang-orang Jepang yang bekerja di daerah Causeway Bay.  Untuk hari Sabtu atau Minggu, sebagian besar pengunjung adalah penduduk lokal yang berbelanja di Causeway Bay atau pekerja rumah tangga Filipina yang sedang berlibur.

Mempunyai rekan-rekan kerja dan atasan yang baik

Area Causeway Bay dan North Point dikenal sebagai salah satu tempat tinggal orang-orang keturunan Hokkien dari Daratan China, maka pada hari libur sekolah, restoran ini banyak memperkerjakan anak-anak sekolah yang sedang berlibur dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak atau keturunan dari pendatang baru suku Hokkien.

Salah satu atasan saya adalah seorang ibu yang lahir di Indonesia, namun ia sudah lama tinggal di Daratan China dan Hong Kong, maka bahasa Indonesianya juga sudah tidak fasih.  Barangkali karena saya pernah tinggal di Indonesia dan bisa berbahasa Indonesia, maka dia sangat baik terhadap saya dan sabar mengajar saya dalam hal pekerjaan.

Malam hari lanjut untuk sekolah

Setelah pulang kerja kembali ke rumah untuk mandi, kemudian saya berangkat ke sebuah sekolah malam di daerah North Point untuk mengikuti pelajaran selama 3 jam dengan tujuan mengikuti ujian-ujian umum untuk melanjutkan kuliah di kemudian hari.  Sering kali saya tertidur di kelas karena sudah terlalu lelah setelah jam kerja.

Mencoba mencari pekerjaan lain untuk mendapat pengalaman baru

Setelah bekerja selama 1 tahun di restoran burger tersebut, saya memutuskan untuk keluar dan mencoba mencari pekerjaan baru agar mendapat pengalaman kerja yang lebih banyak lagi.  Sewaktu mengajukan permohonan pengunduran diri, manajer saya menawarkan saya untuk mengikuti program pendidikan di perusahaan tersebut untuk dilatih menjadi seorang manajer restoran.  Saya menolaknya karena jika saya mengikuti program tersebut, saya tidak akan punya waktu untuk sekolah karena tujuan saya adalah ingin mencari sebuah pekerjaan di kantor.

Di artikel berikutnya akan saya ceritakan proses saya mencoba melamar pekerjaan di berbagai tempat.

Tentang Penulis: #29 Mencoba Berbagai Jenis Pekerj...
Tentang Penulis: #27 Diusir Saudara-Saudara Hong K...