Penulis ketika masih sebagai pelajar di Secondary 5 (SMA kelas 2) di Hong Kong pernah bekerja part-time selama 1 tahun lebih sebagai seorang pelayan di sebuah restoran Barat di Ngan Mok Street, Tin Hau yang sangat terkenal pada waktu itu. Di restoran ini penulis mengalami dan menyaksikan banyak kejadian-kejadian yang lucu dan menarik. Di artikel kali ini penulis ingin menceritakan sebuah kejadian yang lucu.
Suatu hari setelah jam makan siang dan semua pengunjung telah meninggalkan restoran, ketika penulis sedang membersihkan peralatan-peralatan makan sambil berbincang dengan rekan-rekan kerja lain, tiba-tiba seseorang yang sepertinya penulis kenal masuk ke restoran dan duduk di sebuah meja yang dekat dengan dapur. Setelah penulis mendekati pengunjung tersebut, ternyata dia adalah bekas rekan kerja di tempat lama yang pernah diceritakan di artikel sebelumnya yang sering memberikan French Fries gratis kepada pengunjung-pengunjung perempuan.
Ketika penulis menyapa dia, ia sama sekali tidak menghiraukan penulis kemudian dengan nada seperti seorang boss memanggil kepala koki dan memerintah dia untuk membuat makanan yang dia inginkan. Koki tersebut kemudian menceritakan kepada penulis bahwa dia adalah adik bungsu boss, pada waktu itu saya baru sadar dulu dia dulu pernah bercerita kepada penulis kakaknya adalah pemilik restoran terkenal di Hong Kong dan ternyata saat itu penulis bekerja di salah satu cabang restoran yang dimiliki kakaknya.
Kepala koki tersebut terlebih dulu menyajikan sup jagung beserta roti yang diolesi bawang putih, namun adik boss ini mengkritik sup yang dia minum terlalu tawar dan dingin, kemudian meminta diganti dengan yang baru. Setelah menyajikan hidangan utama, adik boss kembali mengkritik masakan kepala koki tidak enak kemudian meminta pelayan membuangnya dan meminta kepada kepala koki menyediakan hidangan utama lainnya untuk dia. Demikian juga untuk makanan pencuci mulut sehingga dia mencobai sekaligus 3 jenis pencuci mulut.
Adik boss ini kemudian meninggalkan restoran tanpa ada niat untuk membayar. Hal tersebut membuat kepala koki sudah tidak dapat menahan amarahnya kemudian ia menelpon ke kantor pusat dan meminta langsung berbicara dengan boss. Setelah kepala koki membeberkan semuanya itu, boss sangat marah dan berbicara langsung di telepon dengan adiknya dan memaki-maki dia. Boss juga memerintahkan semua karyawan untuk menjaga di semua pintu dan memastikan adiknya membayar uang makan terlebih dulu sebelum meninggalkan restoran. Wajah adik boss sekaligus bekas rekan kerja penulis ini berubah total dari wajah seorang kaisar menjadi wajah seseorang yang habis tenggelam di kolam dengan kedalaman 10 meter. Kejadian tersebut menjadi salah satu bahan tertawaan kita di kemudian hari dan sekaligus merasa kasihan ia menjadi sebuah korban anak yang terlalu dimanja oleh orang tuanya.
Sebenarnya mantan boss penulis ini juga memiliki hati yang kurang baik dan selalu berusaha memeras karyawan-karyawan secara maksimal. Namun 4 tahun setelah penulis tidak lagi bekerja di sana, boss tersebut kemudian bangkrut karena terlalu berambisi dan 48 cabang restoran semua harus ditutup. Setelah itu dia tidak menyerah dan 20an tahun ini terus jatuh bangun dan pada akhirnya ia membuka sebuah restoran di daerah Sham Shui Po dan menggunakan nama restoran yang sama. Restoran mantan boss saat ini menjadi salah satu pusat perhatian para netizen Hong Kong karena seorang Youtuber mantan artis bersama 2 orang temannya mengkritik rasa makanan di restoran tersebut adalah salah satu makanan terburuk yang pernah mereka coba. Setelah itu mantan boss ini menuntut 3 Youtuber ini ke pengadilan dan saat ini sedang merencanakan sekaligus menuntut perusahaan YouTube.
Di artikel berikutnya akan penulis ceritakan bagaimana cara mantan boss ini memeras karyawan-karyawannya.