Tentang Penulis: #3 Ibu Harus Beradaptasi Di Keluarga Ayah Yang Mempunyai Adat Yang Sangat Berbeda

Tentang Penulis: #3 Ibu Harus Beradaptasi Di Keluarga Ayah Yang Mempunyai Adat Yang Sangat Berbeda

Setelah ibu saya mengikuti ayah kembali ke Hong Kong, ibu harus menghadapi lingkungan baru yang sangat berbeda dengan Indonesia, tidak ada saudara dan tidak ada teman.  Tantangan paling besar adalah harus tinggal bersama kakek nenek saya yang sangat disiplin dalam segala hal.  Hal tersebut menjadi salah satu penyebab masa kecil saya di Hong Kong cukup tertekan dan tidak menyenangkan.

Kakek adalah pejabat pembangunan rel kereta api di China kemudian menjadi pengusaha apotek di Hong Kong

Kakek saya berasal dari China dan pada tahun 1930an-1940an beliau adalah seorang pejabat di pemerintah China bagian pembangunan rel kereta api.  Setelah perang dunia kedua, kakek bersama nenek yang berasal dari Hong Kong memutuskan untuk pindah ke Hong Kong kemudian bekerja sama dengan beberapa teman mencoba membuka beberapa usaha seperti apotek.

Foto kakek bersama rekan-rekan di bagian pembangunan rel kereta api pemerintah China tahun 1947.
Kakek yang berdiri ditengah. Foto sewaktu kakek bersama rekan-rekan bisnisnya di apotek mereka di Hong Kong.

Ayah dari nenek adalah pendiri sekolah primary (SD) di daerah Yuen Long

Nenek adalah seorang terkemuka di daerah Yuen Long sewaktu beliau masih ada.  Ayah dari nenek saya adalah seorang mahasiswa lulusan ujian negara pada Dinasti Qing dan pada tahun 1934 beliau mendirikan sebuah sekolah SD di daerah Yuen Long kemudian menjadi sekolah SD yang paling terkenal di Yuen Long.  Oleh sebab itu anak-anaknya termasuk nenek saya sangat dihormati oleh penduduk Yuen Long pada waktu itu karena mereka mempunyai kuasa untuk menerima siapa saja untuk menjadi murid di sekolah tersebut.

Nenek sewaktu mengoreksi pekerjaan rumah murid-muridnya.

Perjuangan ibu untuk adaptasi dengan keluarga yang terkenal sangat disiplin

Dari latar belakang yang saya ceritakan, pembaca kira-kira mungkin sudah mengerti mengapa saya bilang kakek dan nenek saya adalah keluarga yang terkenal sangat disiplin.  Ibu saya sewaktu datang tidak fasih dalam bahasa Kanton, maka seringkali membuat banyak kesalahpahaman dengan kakek dan nenek, belum lagi sering bertemu dengan banyak saudara karena rata-rata saudara mereka juga tinggal di daerah Yuen Long.

Jika ada hari besar seperti Tahun Baru Imlek, Ching Ming Festival, Mid-Autumn Festival dan lainnya, nenek selalu mengundang saudara-saudara datang ke rumahnya untuk makan dan sering kali acara-acara bertemu dengan saudara bisa berhari-hari berturut-turut diadakan di rumah kakek nenek.  Acara-acara tersebut pasti terdapat acara makan siang dan malam, karena ayah saya hanya 2 bersaudara dan adik perempuannya telah pindah ke Inggris, maka yang utama membantu nenek untuk mempersiapkan makanan untuk puluhan orang adalah Ibu saya, maka ibu harus bekerja keras untuk menguasai berbagai jenis masakan tradisional pada waktu itu.

Dari kiri, nenek, ibu, kakek yang sedang menggendong saya dan ayah. Foto sewaktu di The Peak, Hong Kong.

Ibu merasa tertekan pada masa adaptasi

Tidak dapat dikatakan kakek nenek saya jahat terhadap ibu, tetapi mereka mempunyai permintaan yang tinggi dan terkadang saudara-saudara lain juga banyak komentar terhadap ibu saya yang masih beradaptasi dengan budaya Hong Kong.  Hal tersebut membuat ibu saya merasa sangat tertekan hidup bersama mereka.  Selain itu, ibu juga melihat kakek nenek memberikan saya terlalu banyak peraturan dalam rumah, seperti saya tidak diperbolehkan menonton TV tanpa ijin dari mereka, jalan kaki sama sekali tidak boleh ada suara, jika nilai di sekolah kurang bagus harus diceramah selama berjam-jam dan lain sebagainya.

Salah satu contohnya seperti memarahi saya karena membaca buku-buku dia.  Kakek mempunya 1 ruang khusus menaruh ratusan buku dan majalah, dan sebagai anak kecil saya pasti penasaran dan mencoba membaca buku di ruangan tersebut sewaktu kakek tidak ada di rumah.  Setelah membaca dan saya menaruh kembali dengan hati-hati, namun setiap kali kakek pasti mengetahui saya pernah masuk ruangan itu dengan melihat posisi buku ada sedikit berbeda.

Maka ayah dan ibu kemudian membeli sebuah apartemen dan pindah keluar, namun masih dalam daerah Yuen Long dan dekat dengan rumah kakek nenek agar masih bisa sering bertemu dan ibu tetap bisa membantu mereka jika mereka membutuhkan.

Mimpi buruk saya dimulai dengan masuk sekolah SD yang dimiliki oleh keluarga nenek

Setelah lulus dari TK, saya masuk sekolah SD yang didirikan oleh keluarga nenek.  Banyak yang berpikir seharusnya masuk sekolah keluarga pasti banyak hak istimewa dan lebih diperhatikan, namun kenyataannya adalah sebaliknya.Di artikel-artikel berikutnya saya akan mulai menceritakan kejadian yang saya alami sewaktu SD saya di Hong Kong.

Tentang Penulis: #4 Kehidupan Awal Masuk Sekolah S...
Tentang Penulis: #2 Bagaimana Ayah Dan Ibu Bertemu...